Siapa yang tidak kenal dengan Ceb? Mantan pemain OG ini terkenal dengan keterampilan luar biasanya dalam bermain Dota 2 dan juga kepribadiannya yang cukup flamboyan. Belakangan ini, ia lagi ramai diperbincangkan oleh para penggemar Dota 2 di seluruh dunia karena meninggalkan komentar pedas mengenai keputusan diskualifikasi tim lamanya, Old G, di Dota Pro Circuit.
Hal ini bermula ketika dua pemain dari tim Old G dipanggil sebagai stand-in untuk tim lain di Berlin Major, sehingga menyisakan hanya tiga pemain di tim mereka. Akibatnya, Old G gagal memenuhi syarat untuk match tiebreaker dan secara otomatis direlegasi dari divisi dua Dota Pro Circuit.
Para pemain Old G berharap agar pengecualian dapat dibuat untuk tiebreaker karena keadaan yang tak terduga ini, tetapi admin PGL memutuskan untuk mengikuti peraturan Dota 2 dan memaksakan relegasi pada Old G. Ceb menyalahkan admin PGL karena memberikan “nol perhatian dan bantuan” serta mengacuhkan situasi tim mereka dan langsung memberlakukan aturan.
Faktanya, jadwal tiebreaker yang dijadwalkan pada saat yang sama ketika Berlin Major sedang live membuat stand-in tidak memiliki kesempatan untuk bermain dalam pertandingan divisi dua mereka. Meskipun Old G belum melakukan perubahan daftar pemain, relegasi seringkali membuat tim bubar segera.
Banyak penggemar Dota 2 merasa bahwa keputusan PGL terlalu keras dan tidak adil bagi Old G, terutama dalam situasi yang tak terduga ini. Namun demikian, turnamen eSport seperti Dota Pro Circuit memang memiliki banyak aturan yang harus diikuti, dan para pemain harus siap menghadapi situasi apapun yang terjadi.
Satu hal yang jelas adalah Ceb tidak senang dengan keputusan yang diambil oleh PGL admin. Namun, apakah ini akan berpengaruh pada karirnya selanjutnya di dunia eSport tetap menjadi pertanyaan besar. Yang pasti, penggemar Dota 2 masih menanti kabar selanjutnya mengenai kasus diskualifikasi Old G dari Dota Pro Circuit.
Penjelasan
Untuk kamu yang ingin tahu lebih detail, berikut penjelasan singkat mengenai kasus diskualifikasi Old G dari Dota Pro Circuit. Pada saat tim sedang mempersiapkan diri untuk match tiebreaker, dua pemain mereka dipanggil sebagai stand-in untuk tim lain di Berlin Major. Ini menyebabkan tim Old G hanya memiliki tiga pemain tersisa yang tidak cukup untuk memenuhi syarat untuk match tiebreaker. Para pemain berharap bahwa pengecualian dapat dibuat untuk mereka karena keadaan yang tak terduga ini, tetapi admin PGL memutuskan untuk mengikuti peraturan Dota 2 dan memaksakan relegasi pada Old G. Ceb, mantan pemain OG, sangat marah dengan keputusan ini dan menyalahkan PGL admin karena memberikan “nol perhatian dan bantuan” serta mengacuhkan situasi tim mereka dan langsung memberlakukan aturan.
Pesan Moral
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya memahami aturan dan persiapan yang matang dalam dunia eSport. Meskipun situasi tak terduga bisa saja terjadi, para pemain harus siap menghadapinya dengan sikap profesional dan tetap mengikuti peraturan yang berlaku. Bagaimanapun juga, fair play masih menjadi hal yang paling penting di dalam setiap pertandingan.