Turnamen Rainbow Six Copenhagen Major baru saja berakhir dan hasilnya tidak begitu menggembirakan bagi tim-tim yang berasal dari wilayah Asia Pasifik (APAC). Dari 8 tim yang tersingkir dalam babak play-in, 7 di antaranya berasal dari APAC. Hasil ini menambah panjang daftar kekalahan tim APAC sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2017.
Sejak pembentukan tim APAC pada tahun tersebut, mereka belum pernah meraih kemenangan dalam turnamen tanpa melawan tim asal wilayah APAC. Bahkan, pada turnamen ini, terdapat sembilan tim yang berasal dari wilayah tersebut, namun semua tim APAC yang bermain di babak play-in, hanya menang melawan tim lain dari wilayah APAC atau bahkan tidak sama sekali.
Pada turnamen ini, tim Jepang NORTHEPTION hampir berhasil memecahkan tren buruk tersebut, namun sayangnya mereka gagal dalam pertandingan penentuan untuk masuk ke babak playoff.
Ubisoft Umumkan Perubahan Format Esports Rainbow Six Global
Hasil buruk tim APAC dalam turnamen Rainbow Six Copenhagen Major membuat Ubisoft selaku developer game tersebut melakukan restrukturisasi format esports global Rainbow Six. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah membagi wilayah APAC menjadi empat region terpisah, yaitu Jepang, Korea Selatan, Asia, dan Oceania.
Hal ini juga memicu keluhan dari beberapa pihak mengenai alokasi tempat untuk turnamen Rainbow Six Major. Beberapa wilayah yang sebelumnya lebih sukses dalam turnamen diberikan tempat yang lebih sedikit daripada wilayah APAC.
Namun, Wei Yue selaku Direktur Esports Rainbow Six Siege mengungkapkan bahwa hal ini bukanlah masalah besar karena tim-tim dari wilayah APAC cenderung tersingkir di babak awal sebelum tim besar lain masuk ke turnamen.
Playoff Rainbow Six Copenhagen Major
Babak playoff Rainbow Six Copenhagen Major akan dimulai pada tanggal 29 April dan akan berlangsung hingga 3 Mei dengan format turnamen Swiss di mana delapan tim teratas akan maju ke babak Final.
Saat ini hanya terdapat dua tim dari wilayah Asia Pasifik yang masih bertahan dalam turnamen tersebut, yaitu SCARZ dari Jepang dan Dplus dari Korea Selatan.
Kesimpulan
Tren buruk tim APAC dalam turnamen Rainbow Six Copenhagen Major menunjukkan bahwa mereka memang masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan agar dapat bersaing dengan tim-tim lain dari wilayah lain. Restrukturisasi format esports global Rainbow Six oleh Ubisoft diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi tim-tim APAC untuk lebih berkembang dan bersaing secara adil dengan tim-tim dari wilayah lain.
Mari kita tunggu bagaimana penampilan dari SCARZ dan Dplus pada babak playoff Rainbow Six Copenhagen Major. Semoga tim-tim ini dapat memberikan yang terbaik dan membawa nama baik wilayah APAC.