Kamu penggemar League of Legends (LoL)? Pasti sudah tahu tentang Lee Sin, salah satu champion dalam permainan yang masuk ke dalam daftar jungler paling banyak dimainkan di patch 13.8. Walaupun begitu, Lee Sin memiliki winrate terendah dibandingkan dengan jungler lainnya. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Lee Sin adalah champion yang populer karena potensi flashy plays-nya. Kamu pasti pernah melihat video highlight dari pemain pro melakukan inSec kick atau ward hop untuk mematikan musuh. Tapi faktanya, tidak mudah untuk mengeksekusi combo-combo tersebut dengan sukses. Bahkan para pemain profesional pun masih sering membuat kesalahan saat memainkan Lee Sin.
Tidak hanya itu, untuk dapat menggunakan Lee Sin dengan baik diperlukan pengetahuan yang cukup mendalam tentang kemampuan-kemampuan Lee Sin dan juga dinamika tim dalam permainan. Jika kamu belum menguasai hal-hal tersebut, maka kamu akan kesulitan untuk memaksimalkan potensi Lee Sin. Inilah sebabnya mengapa Lee Sin memiliki winrate yang rendah meskipun termasuk dalam daftar jungler paling banyak dimainkan.
Selain itu, beberapa champion seperti Jarvan IV, Hecarim, dan Kha’Zix juga mulai populer karena kemampuan mereka yang lebih straightforward dan tujuan yang jelas. Dibandingkan dengan Lee Sin yang memiliki kombinasi kemampuan yang kompleks, champion-champion tersebut lebih mudah untuk dipelajari dan digunakan dalam permainan.
Namun, walaupun Lee Sin memiliki winrate terendah di patch 13.8, Riot Games tidak akan merubah kekuatannya di patch 13.9. Hal ini menunjukkan bahwa Riot Games masih percaya pada potensi Lee Sin sebagai salah satu champion yang menarik dan menantang untuk dimainkan.
Kesimpulannya, Lee Sin memang termasuk salah satu jungler paling banyak dimainkan di patch 13.8 tetapi juga memiliki winrate terendah. Ini disebabkan oleh kompleksitas kemampuan-kemampuannya serta dinamika tim yang harus diperhatikan saat menggunakannya. Walaupun begitu, hal ini tidak mengurangi fakta bahwa Lee Sin adalah champion yang menantang dan menyenangkan untuk dimainkan.